Mengunjungi Murtagh (2)

Olivia membuka pintu rumah dan melihat sebuah ruangan yang memiliki sedikit perabot. Ada dua sofa kecil, dua ottoman, dan sebuah meja di atas karpet di tengah serta sebuah lampu di sisi. Beberapa buku berserakan di atas meja dan karpet. Saat ia berjalan masuk, ia melihat ada dua pintu lagi yang mengarah ke kamar lain. Sebuah jendela melengkung di dinding yang berlawanan membuka pemandangan indah gunung-gunung yang puncaknya diselimuti salju jauh di kejauhan.

"Anda pasti Olivia," suara ceria dari belakang terdengar dan ia memutar kepalanya ke belakang.

"Alpha Murtagh!" serunya dan membungkuk kepadanya. Berdiri di depannya adalah seorang pria tinggi, berotot, dengan bahu lebar dan rambut hitam seperti gagak yang sebahu. Ada garis halus di sekitar matanya yang menandakan pengalaman. Dia sedang mengelap tangannya dengan sepotong kain dan memakai celemek dapur di atas tunik dan celananya.