Kaizan membawa Olivia ke bak mandi. "Kamu perlu ini, sayang," katanya sambil menempatkannya berdiri di dalam bak mandi. Dia menyeretnya ke bawah tubuhnya, memastikan bahwa dia masih menginginkannya. Ereksinya belum mereda. Tapi kenyataan bahwa Olivia juga bersedia untuk bersamanya lagi membuatnya lebih bergairah dari sebelumnya. Pada saat yang sama, dia tidak ingin menyakitinya setelah bercinta tanpa pikiran. Dia ingin dia pulih. Setiap kali dia berhubungan seks dengan Olivia, dia berpikir bahwa dia akan bertingkah biasa, tapi setiap kali dia kehilangan kontrol.
Ketika dia juga masuk ke bak mandi, dia menariknya mendekat dan menggendong kepalanya di dada. Dia menjilat kulitnya dimana dia telah menusukkan taringnya agar cepat sembuh. "Aku tidak akan pernah bisa berhenti mencintaimu," bisiknya.