"Tidak sopan sekali kamu berbicara pada seorang malaikat sepertiku," kata FangSu sambil duduk di atas tempat tidur dan menyilangkan kakinya.
"Kamu baru saja menyebut dirimu sebagai malaikat?" Meixu mencibir. "Lebih baik jangan katakan itu pada orang lain, kalau tidak kamu bisa babak belur."
FangSu mengerutkan kening dan berkata kepadanya, "Apa yang salah dengan aku menjadi malaikat, salahkah itu! Ngomong-ngomong, ini tidak penting. Katakan padaku siapa pria itu. Aku yakin dia tidak bisa hanya sekadar teman."
"Kamu benar, dia tidak bisa hanya sekadar teman, dia juga bisa jadi rekan kerja," kata Meixu.
"Tidak, jangan main-main denganku. Walaupun kamu berada di industri hiburan, aku tahu kamu tidak akan pernah berkencan dengan rekan kerja, apalagi, kamu tidak akan membiarkannya mengantarmu pulang, jadi katakan saja yang sebenarnya."
Meixu yang kini sudah lelah berkelit akhirnya mengakui.