Tidak peduli apa yang dikatakan ibu Xiulan kepadanya, dia tetap bersikeras ingin berbicara dengan dokter.
Keesokan paginya, Xiulan pergi ke kantor dokter yang menangani ibunya untuk berbicara tentang operasi yang akan dijalani.
Dua puluh menit kemudian, Xiulan keluar dari kantor dokter dengan wajah murung. Dokter barusan memberitahunya bahwa cedera ibunya sangat serius sehingga memerlukan operasi secepat mungkin.
Yang paling menyakitkan bagi Xiulan adalah kalimat berikutnya yang dokter ucapkan. Dokter tersebut menyatakan bahwa rasa sakit yang dialami ibunya sudah terlalu parah untuk ditahan lagi, dan sistem tubuhnya sudah kebal terhadap obat pereda rasa sakit.
Xiulan mulai menyadari bahwa kemungkinan ibunya merasakan sakit setelah mengonsumsi obat-obatan semalam sangatlah tinggi. Mungkin juga obat-obatan tersebut tidak memberi efek apa-apa.