Saat mengoleskan krim stretch mark di perutnya, dia merasakan gundukan kecil bayinya dan berkata, "Bayi ini benar-benar tumbuh sangat cepat."
"Ya," Jia Li menjawab dengan senyum lebar. Pikiran bahwa dia mengandung manusia kecil lain di dalam tubuhnya membuatnya bersemangat.
"Kapan janji doktermu berikutnya, ayo kita pergi bersama, saya ingin melihat anak kita." Fu Hua berkata sambil menutup tabung krim dan mengambil minyak esensial untuk pijat.
Jia Li berbalik dan berbaring menelungkup, agar dia bisa memijat punggungnya. "Itu akan setelah pernikahan. Saya juga tidak sabar ingin melihat bayi kita."
Fu Hua mengatur posisinya agar dia bisa lebih mudah mengakses punggungnya dan memijatnya dengan benar.
"Tubuhmu begitu indah. Apakah kamu akan marah kalau saya katakan bahwa saya lebih menyukai tubuhmu daripada penampilanmu?" Fu Hua bertanya sambil tangannya bergerak lembut melawan punggungnya dalam gerakan yang akrab.