RedSonia

``` 
Alpha Damon, Alpha lajang pemimpin kelompok terbesar di Amerika Utara, menghadapi kenyataan dimana Para Tetua mendesak dia untuk menikahi pengantin pilihan mereka.
Pernikahan semata-mata demi kenyamanan. Pernikahan demi kekuasaan.
Damon sadar bahwa Para Tetua ingin menggunakannya dalam skema mereka, dan ia bertekad untuk menunjukkan kepada mereka bahwa dia bukan bidak milik siapa pun.
Tak seorang pun bisa memaksa dia menikah, bahkan bukan Dewi Bulan sekalipun.
“Saya tidak butuh wanita dalam hidup saya yang hanya akan menghalangi. Pacar itu gangguan, istri pasti masalah, dan pasangan hidup akan menjadi bencana.”
Akan dia menyerah?
Manakah yang akan dia pilih?
Akan kah dia punya pilihan saat dia menemukan pasangannya?
Ikuti perjalanan Damon dimana dia akan memperluas cakrawala dan berubah dengan cara yang paling tidak terduga saat wanita yang tepat masuk ke dalam hidupnya.
---
Catatan: alur cerita utama berakhir di bab 986.
---
Hubungi saya.
Discord: https://discord.gg/cFaejHB
Facebook: https://www.facebook.com/RedSonia.Novels
Instagram: https://www.instagram.com/redsonia_novels/
---
Saya yang memiliki hak cipta sampul ini.
---
Cobalah novel lain saya!
- Amara - Reunion
- Sang Alpha Agung
- Apakah Ini Takdir?
- Rentan Kecelakaan
```

Mempelai Alfa

James duduk di kursi di sebelah George dan berusaha sebaik mungkin mengabaikan fakta bahwa Talia sedang duduk di pangkuan Damon.


Dia melihat Talia bergerak-gerak ingin berdiri, tapi Alfa menahannya dengan kuat, dan setelah berjuang sebentar, dia menyerah dengan mendengus dan melihat James dengan tatapan minta maaf.


James menyadari bahwa meski Talia berada di pangkuan Alfa Damon, suasana tetap tegang.


"Mengapa kita di sini?", tanya James, tidak bisa menahan diri.


Damon menjawab. "Setelah semalam, saya menduga bahwa ayahmu akan melakukan pembalasan. Saya percaya bahwa kita semua di ruangan ini ingin meminimalisir kerugiannya."


James memuncungkan bibirnya ketika dia menyadari bahwa Damon ingin bantuan. James menantikan beberapa hari yang menyenangkan, tapi setelah hanya satu hari bersenang-senang, dia kembali ke ruang studi ini dan ekspresi gelisah menunjukkan kepadanya bahwa ini akan membutuhkan lebih banyak usaha untuk diselesaikan daripada hanya mengirim email atas nama George.


Negosiasi Pagi (4)