Terlupakan dan terabaikan

Mata Talia terbuka lebar ketika dia merasakan gerakan di sebelahnya.

Apakah dia tertidur lagi? Apakah ini mimpi?

Dia berguling-guling dalam tidur yang tidak tenang sambil menjaga Damon, dan membutuhkan waktu untuk memastikan dia benar-benar terjaga.

Talia berkedip untuk melihat ke atas. Cahaya siang hari masuk. Dia tidak tahu berapa banyak waktu yang telah berlalu, tetapi dia tahu bahwa dia telah mengusap tubuh Damon berulang kali dan dia lupa sudah berapa kali dia memberikan obat.

Rintihan rendah di sisinya menarik perhatiannya.

"Damon?", seru Talia terengah-engah. Rintihan ini tidak terdengar seperti rasa sakit, tapi seperti rintihan malas yang Damon keluarkan ketika dia terbangun. Apakah ini benar-benar terjadi?

"Damon?", dia memanggil lagi sambil berlutut di sampingnya agar bisa melihat wajahnya lebih jelas.

Bulu matanya bergerak-gerak dan dia menahan pipinya. "Damon...", suaranya bergetar dan dipenuhi emosi yang meluap-luap.