Muntahkan Darah dan Pingsan

Qiao Rou bisa merasakan darah di mulutnya, dan dia meludah keluar sebegitu rupa. Kemudian, ia menggertakkan giginya dengan keras. Ia tidak akan meminta maaf, dan ia pasti tidak akan menundukkan kepala di depan Qiao Xi.

Gu Moling memerintahkan, "Minta maaf!"

Qiao Rou menggelengkan kepalanya dengan kesal. "Kakak Moling, aku tidak mau! Apakah kau tidak cinta padaku lagi? Jangan begitu... Tolong jangan paksa aku. Qiao Xi yang menuduhku. Kenapa aku harus minta maaf?!"

Song Shijing sudah mulai menghitung mundur. "Tidak apa-apa jika kau tidak mau minta maaf, Nona Qiao. Gu Moling dan keluarga Qiao hanya perlu membayar harga atas kekerasan kepalamu! Sepuluh... Sembilan..."

Ketika Qiao Rou menengadah, ia melihat semua orang memandangnya dengan tajam. Dengan mata yang merah darah, seakan mereka tidak sabar untuk melubangi dirinya. Mereka semua, termasuk orang tuanya, nenek, dan Gu Moling, semuanya memandangnya dengan penuh kemarahan.

Tidak ada satu pun yang mau berbicara membela dirinya.