Gu Zheng menatap pipi merah dan mata yang terlihat linglung pada Qiao Xi. Dia langsung mengerti.
Pria itu tersenyum mendengus. "Nyonya Gu."
"Hah?"
"Jangan berpikir aku tidak tahu apa yang sedang kamu pikirkan. Kamu sampai meneteskan air liur."
Qiao Xi secara refleks menyentuh sudut mulutnya dan menyadari bahwa dia telah ditipu oleh Gu Zheng, maka ia cemberut. "Ah Zheng, kamu bohong padaku. Menyebalkan sekali!"
Pria itu menariknya ke dalam pelukannya dan menekan tubuhnya erat-erat terhadapnya. Dia menatap leher dan tulang selangka Qiao Xi yang putih dengan mata yang berkobar. "Kamu mau?"
Sial! Dia terlalu langsung! Dia masih bayi!
Wajah Qiao Xi memerah. Meskipun saat ini bukan waktu yang tepat untuk mengatakan semua ini, Gu Zheng tetap membawanya ke kamar tidur. Suasana yang tercipta tidak bisa tidak membuat orang membayangkan.