"Crack!" Vas itu pecah di kepala pria itu dan berkeping-keping. Tubuh pria itu membeku. Sebelum dia sempat bereaksi, Feng Qing menendangnya lagi. Pria itu terjatuh ke tanah dan masih sedikit bingung. Dia menatap Feng Qing, yang mendekat dan memukul serta menendangnya sambil menyapa delapan belas generasi leluhurnya. Dia hanya bisa melindungi kepalanya dan bertahan secara pasif. Tak seorang pun tahu kemana pukulannya mendarat, tapi mata pria itu terbelalak dan dia pingsan di tempat.
Pada saat itu, Xia Qianxue tiba di medan pertempuran, terengah-engah. Sulit baginya untuk berlari dengan sepatu hak tinggi. Ketika dia melihat Feng Qing memukul pria berambut cepak dan jaket biru sampai pingsan, dia dengan gembira memuji Feng Qing.
"Qingqing, kamu benar-benar keren. Aku tidak menyangka kamu jago bertarung." Xia Qianxue menahan keinginan untuk mengumpat.