Wajah Feng Qing dengan cepat memerah saat ia mendengar kata-kata pria itu. Pendengarannya sangat tajam sehingga dia secara alami mendengar percakapan para tokoh penting di ruang pribadi itu. Dia tahu bahwa meski pria ini sering ke tempat semacam itu, dia tidak pernah memilih wanita pemandu.
Xie Jiuhan memandang wanita yang pipinya merah di pelukannya dengan senyum jahil. Dia tak bisa menahan diri untuk menelan ludahnya. Kemudian, jari-jari tangguhnya mulai menyerang wanita itu lagi.
...
Di Puri Xie di Ibukota.
Segera setelah sampai di rumah, Feng Qing masuk ke kamar mandi dan bahkan sengaja mengunci pintu untuk mencegah pria itu masuk. Pria itu membuatnya sangat terangsang di perjalanan pulang sehingga dia basah kuyup, jadi dia perlu untuk mendinginkan diri dan menenangkan diri.