Feng Qing mengambil piyama pria itu dan memandanginya. Dia melihat pola beruang di atasnya dan tersenyum. Kemudian, dia memakai piyama berbulu pria itu. Dia tidak bisa melihat pria itu atau mendapatkan kabar apa pun darinya, jadi dia hanya dapat memikirkannya dengan cara ini. Dia bisa dengan jelas mencium aroma pria itu pada piyama berbulu.
Feng Qing memeluk lengannya dan menutup matanya saat mencium aroma pria itu pada piyama. Seolah-olah pria itu sedang memeluknya. Lalu, Feng Qing kembali ke tempat tidur dengan mengenakan piyama pria itu. Dia tertidur dalam waktu yang singkat saat mencium aroma pria itu.
Namun, Feng Qing bermimpi. Dalam mimpinya, dia berdiri di tebing sebuah pulau. Lagi pula, di bawah pulau itu ada medan perang penuh asap. Suara tembakan yang memekakkan telinga terus-menerus berbunyi. Teriakan, tangisan, dan jeritan bergema di seluruh pulau.