Air Mata Putri Duyung

Pria itu duduk di kursi, tetapi dia tidak terjangkau seperti seorang raja. Pelayan tua itu berdiri di sisi Xie Jiuhan, terlihat seperti seorang pelayan. Sebagai pelayan, dia hanya bisa selamanya menengadah pada pria ini.

"Jika kamu tidak mengerti tugas-tugasmu sebagai pelayan dan tidak bisa merawat bibiku, maka tinggalkan Manor Xie sesegera mungkin. Jangan menjadi anjing di palungan jerami. Ada banyak pelayan yang lincah dan mampu yang bisa melayaninya," Xie Jiuhan menambahkan, suaranya masih dingin.

Ketika mendengar kata-kata "tinggalkan Manor Xie", pelayan tua itu tidak lagi bisa menekan ketakutan di hatinya. Matanya bergetar seperti saringan, dan dia berharap bisa segera berlutut dan sujud kepada Xie Jiuhan. Dia awalnya hanya mengirim pesan, tetapi dia tidak mengira dia akan dipecat oleh Xie Jiuhan. Apalagi, dia ingin menempatkan orang-orangnya sendiri di sisi Xie Yuhuan. Itu benar-benar seperti membunuh dua burung dengan satu batu.