Dunia Bertabrakan - Bagian 3

~ HARTH ~

Harth berdiri di atas bukit batu serpihan yang runcing, matanya terbelalak, menunggu untuk melihat apakah sosok tersebut akan bergerak.

Tidak ada.

Tenggorokannya terkatup dengan paksaan. Angin telah berubah dan berhembus dari belakang sehingga dia tidak dapat mencium aroma laki-laki yang berjarak seratus kaki darinya, tergeletak dalam debu kering dan batu dari tempat aneh ini.

Dia telah berlari ketika tiba-tiba hutan berakhir, dan seluruh keindahan lembab dan basahnya berhenti seolah-olah api telah menggambar garis padanya.

Tanah di sini kering, tandus, dan tertutup oleh amfiteater batuan dan tanah yang luas. Dia telah memanjat gelombang tanah aneh yang mendorong, runcing, menuju langit, untuk menemukan bahwa itu adalah cincin oval besar yang dikelilingi di tiga sisi dan hanya terputus di satu tempat—seolah-olah Pencipta sendiri telah menginjak tanah dan itu membelah, bergeser, menembus udara.

Dan mati. Udara itu sendiri kering bagai tulang