Akrab namun asing

Kelopak mata Alicia berkedip lemah, dan dunia membanjiri dirinya seperti ombak pasang. Cahaya yang menyilaukan menembus pandangannya, membuatnya mengerjap melawan intensitasnya. Kepalanya berdenyut seolah ada badai yang mengamuk di dalam tengkoraknya, dan beban berat seakan menindih dadanya. Bau steril, klinis dari rumah sakit menyerbu hidungnya, bercampur dengan aroma antiseptik yang samar.

Saat indranya perlahan terbangun, sebuah simfoni bip-bip, klik, dan suara mesin mekanis memenuhi ruangan. Setiap suara bergema seperti kenangan jauh, pengingat hantu dari dunia yang telah ia tinggalkan. Jari-jari Alicia bergerak-gerak saat ia mencoba mengubah posisi tubuhnya, tetapi kelemahan yang luar biasa menahannya, menjadikan anggota tubuhnya terasa berat dan tak responsif.