"Saya tidak... Saya tidak memiliki tanda apapun pada diri saya." Dia tergagap-gagap.
Hunter yang tatapannya tidak berubah memegang ketenangan yang teguh. Seperti dia melihat lebih dari sekedar permukaan, menembus ke lapisan tersembunyi dari eksistensinya.
"Anda tidak dapat melihatnya sekarang. Tapi kami bisa melihatnya." Pandangannya beralih ke tangan dia yang menyentuh lehernya, dan dia mengikuti arah pandangannya, alisnya mengerut.
"Itu adalah bagian dari identitas Anda yang telah tersembunyi, menunggu waktu yang tepat untuk mengungkapkan dirinya."
Kebingungannya bertambah intens, seperti kabut yang menebal dalam pikirannya. Dia merasa seolah sedang meraba-raba dalam kegelapan, berusaha memahami realitas yang tampak semakin jauh dari genggaman.
"Saya tidak mengerti."