Saya Bukan Antidotnya!

Berada dalam kontak dekat dengan Gu Zhou, Qiao Nian harus mendongakkan kepalanya untuk melihat wajahnya. Sepertinya dia adalah karya sempurna yang dibuat di surga. Fitur wajahnya terukir dengan tegas, dan matanya adalah dua kolam yang dalam. Ditambah dengan auranya yang dingin dan tegap, ia tak bisa menahan diri untuk menerjanginya.

Pada momen itu, Qiao Nian merasa sangat dangkal. Ia hanya peduli pada penampilannya.

Qiao Nian menjilati bibirnya.

Pada saat itu, Gu Zhou melepaskannya dalam satu gerakan cepat.

"Plop!"

Air di bak mandi muncrat ke lantai.

Qiao Nian duduk canggung dan batuk dua kali. Barulah kemudian ia berhasil mengusir air yang terjebak di tenggorokannya. Dia jauh lebih terjaga sekarang.

"Gu Zhou!" Qiao Nian bersandar pada sisi bak mandi, merasa seolah-olah nyawanya hampir tercabut. Ia berkata dengan tidak senang, "Haruskah kamu melakukan itu? Kamu seorang pria, dan aku tidak jelek. Kamu tidak akan rugi."