Tenggorokan Gu Zhou terasa sesak, dan suaranya tercekat. Tangannya, yang berada di dalam saku celananya, bergetar tanpa sadar, dan matanya menjadi merah.
Ketika Gu Qi mendengar suara ibunya, alisnya perlahan-lahan rileks. Bulu matanya bergetar saat ia mencoba membuka matanya untuk melihat wajah ibunya dengan jelas. Namun, kelopak matanya terlalu berat, dan ia tidak bisa membukanya.
Hati Gu Qi sangat sakit. Ia sangat ingin melihat wajah ibunya dengan jelas. Sekali lagi, ia berbicara.
"Mami."
Mata Gu Qi tertutup, tetapi masih lembap. Air mata mengalir di matanya, dan sebuah air mata jatuh ke punggung tangan Qiao Nian. Air matanya sebenarnya lebih panas daripada air mata Gu Qi.
Qiao Nian melihat Gu Qi dengan sakit hati. Ia tahu bahwa tidak benar baginya untuk berpura-pura menjadi ibu Gu Qi, tetapi ia tidak ingin mimpi indah Gu Qi hancur. Ia ingin memberi Gu Qi motivasi untuk segera pulih.