Sayang

Qiao Nian masih ingat bahwa saat itu, Lu Zhu berdiri di luar, tidak mau masuk. Dia mendengar dari orang lain bahwa Lu Zhu menyalahkan dirinya sendiri atas hilangnya putri tertua keluarga Lu.

"Ini adalah ruang tamu. Kamu sering bermain dengan mobil anak-anak ini saat kamu muda. Terlihat sedikit tua tahun lalu. Nenek menyuruh orang untuk merenovasinya."

"Ini adalah kamar tidurmu. Bantal di tempat tidur ini adalah yang sering kamu tiduri saat kamu muda. Tirai tempat tidurnya juga warna pink kesukaanmu saat kamu muda."

"Rok pendek bergambar stroberi ini kamu kenakan di ulang tahun pertamamu."

"Baju kasaya bergaya kuno ini kamu kenakan selama tahun baru. Saat itu, rambutmu diikat menjadi dua sanggul. Kamu terlihat seperti bakpao berwajah giok. Dulu, untuk membuat bakpao, kamu sampai terkena tepung di seluruh badanmu!"

Qiao Nian menatap layar ponselnya. Suara dingin Lu Zhu terdengar di telinganya. Perlahan, dia mulai membayangkan dirinya hidup di keluarga Lu saat dia muda.