Here is the translation of the text into Indonesian:
Awalnya, Nenek Gu merasa bahwa Qiao Nian tidak lagi memiliki takdir bersama keluarga mereka. Namun, ketika dia mendengar kata-kata Qiao Nian, sedikit rasa terkejut terlihat di matanya.
Nenek Gu segera berkata dengan ekspresi serius, "Tentu saja aku mengatakan yang sebenarnya! Bagaimana mungkin aku berbohong tentang hal seperti itu? Xiao Qi memang mengatakan itu padaku!"
Hati Qiao Nian sedang kacau.
Meskipun dia sangat senang bahwa Gu Qi bisa mengatakan itu, dia tidak tahu apa yang harus dilakukan sekarang.
Dulu, Gu Qi berkata seperti itu karena dia belum menemukan ibu kandungnya.
Dia ingat bahwa ketika Gu Qi sakit, dia terus memanggilnya Mami.
Dia tahu dalam hatinya bahwa Gu Qi sangat ingin menemukan maminya.
Dia masih ingat suara Gu Qi. Suaranya lembut, seperti sepotong roti manis.
Sesaat, dia merasa bahwa Gu Qi sedang memanggilnya.
Jadi Gu Qi benar-benar ingin dia menjadi ibunya.