Pandangan Fu Ying mengarah pada Mo Rao untuk waktu yang lama. Nyonya Tua Fu juga merasakan ada yang tidak beres.
Dia mengikuti pandangan Fu Ying dan melihat Mo Rao dan Gu Ci yang duduk berhadapan dengannya.
Ketika Nyonya Tua Fu melihat Mo Rao, dia tersenyum dan berdiri untuk berjalan mendekat.
"Rao Rao, kamu makan malam dengan teman?" Nyonya Tua Fu tersenyum pada Mo Rao saat mengamati Gu Ci. "Ini Presiden Gu Ci, kan? Saya dengar Anda seorang desainer perhiasan."
"Ya, saya juga teman Rao Rao." Gu Ci berdiri dan berjabat tangan dengan Nyonya Tua Fu.
Nyonya Tua Fu mengangguk puas. "Hmm, pemuda yang bertalenta. Tidak buruk."
Dia melihat Gu Ci seakan dia menantu cucunya, membuat Fu Ying yang mengikutinya terlihat tidak senang.
"Nenek, bukankah saya juga pemuda yang bertalenta?" suara Fu Ying penuh dengan rasa cemburu.
Nyonya Tua Fu melirik Fu Ying dan berkata dengan dingin, "Memang, tapi di hadapan Rao Rao, kamu itu buangan."