Nyonya Tua Qu, yang semula sedikit terguncang, menahan ekspresinya dan melihat lurus ke arah Mo Rao dengan senyum.
"Rao Rao, kamu kembali? Cepat! Datang kemari biar aku lihat. Sudah beberapa bulan sejak aku terakhir kali melihatmu." Nyonya Tua Qu melambaikan tangan kepada Mo Rao dengan gelisah.
Ketika Qu Rou melihat bahwa Nyonya Tua Qu hampir diyakinkan olehnya, tetapi kehadiran Mo Rao telah mencuri seluruh perhatian Nyonya Tua Qu, dia merasa lebih kesal.
Qu Rou menatap Mo Rao dengan kebencian, seolah-olah Mo Rao adalah musuhnya.
Mo Rao menangkap tatapan Qu Rou dan mengangkat alisnya sedikit. Lalu, seolah dia tidak melihat Qu Rou sama sekali, dia tersenyum kepada Nyonya Tua Qu. "Nenek, aku datang untuk melihatmu, karena aku punya waktu setelah aku kembali kali ini. Sudah lama sejak kita bertemu terakhir kali, jadi aku merindukanmu."