Xing Chen memarahi Xie Cunhua dengan keras, "Kau telah memfitnah Qiao An berkali-kali. Dulu aku tidak berdebat denganmu karena aku terlalu menganggap tinggi kebaikan dan toleransimu. Dari sekarang kamu harus ingat bahwa Qiao An adalah istriku. Aku tidak akan membiarkan siapapun membuatnya sedih."
Qiao An hanya menggelengkan kepalanya dengan rasa tak berdaya.
Semakin Xing Chen memanjakannya, hal itu justru akan menjadi bumerang. Kelompok gadis-gadis itu akan semakin iri padanya dan membuatnya kesulitan.
Xing Xiaoya menangis memelas. "Kakak Xing Chen, dulu kamu lembut dan elegan dan menyukai kami adik-adikmu. Tapi semenjak Qiao An datang, kamu seperti terpesona olehnya dan menjadi semakin tidak masuk akal. Kamu malah menyinggung semua adik-adikmu karena seorang pendatang."
Xing Chen mengerutkan kening. "Dia bukan pendatang. Dia istriku. Dan kakak iparmu."
Qiao An memandang Xing Xiaoya. Gadis ini terlihat murni dan tidak berbahaya, tetapi kata-katanya penuh siasat.