Mata Qiao An terlihat ceria saat dia melihat raut cemburu Xing Chen. Dia menyandarkan kepalanya lembut ke kaki yang dilipatnya dan berbisik, "Kakak Xing Chen, lihat aku. Aku cantik, pintar, dan pengertian. Tentu saja, akan ada banyak pria yang menyukai aku. Tapi, jangan khawatir. Kamu satu-satunya di mata dan hati aku."
Xing Chen tidak bisa menahan kata-katanya yang manis.
Jari-jarinya yang ramping perlahan mengelus rambutnya dengan sedikit keraguan. "An'an, kenapa kamu hanya menyukai aku? Apa yang bagus dari aku?"
Saat Qiao An menatapnya dengan raut wajah polos, matanya penuh dengan kelembutan. "Karena kamu adalah pria yang membuat aku tersenyum."
Xing Chen mengerucutkan bibirnya. Meski kata-kata Qiao An penuh emosi, Xing Chen mengerti arti mendalam di baliknya.