Qiao An tersenyum puas kepada Lu Yu dan mengikuti kepala pelayan masuk ke vila seolah-olah dia memasuki rumahnya sendiri.
Digiringi rasa penasaran, Lu Yu segera mengejarnya.
Kepala pelayan membawa Qiao An ke ruang tamu. Orang tua itu sudah duduk di sofa. Meja kopi dipenuhi dengan teh dan kue-kue. Ketika Tuan Lama Lu melihat Qiao An masuk, dia tersenyum dan berkata, "Nona Qiao, silakan duduk." Nadanya sangat lembut.
Qiao An duduk di sofa di samping orang tua itu.
Lu Yu, yang baru saja masuk, terkejut melihat pemandangan ini.
Saat itu, dia mendengar ayahnya bertanya serius kepada Qiao An, "Nona Qiao, saya dengar hari ini Anda datang ke kediaman saya untuk mencari seseorang?"
Qiao An mengambil teh di depannya dan menyeruput.
Wangi teh memenuhi udara. Memang teh yang enak.
Terlihat betapa besar orang tua itu menyayangi Lu Ze.
Qiao An tersenyum. "Ya, Kakek Lu." Senyumnya manis dan patuh. Dia memanggil Tuan Lama Lu sebagai Kakek dan secara instan mengurangi jarak di antara mereka.