```
POV ARIANNE
Mustahil untuk tidak memperhatikan suasana yang terasa berat menggantung di udara. Cahaya lilin yang berkelap-kelip membuang bayangan yang menyeramkan di dinding dan kesunyian terasa hampir bisa diraba. Tapi aku tidak mempedulikannya saat aku dengan anggun menduduki tempat di samping Azar yang duduk di kursi kepala meja panjang yang dihias dengan indah.
Sendok garpu berkilauan di bawah pencahayaan redup dan aroma pesta pora yang mewah yang telah disiapkan untuk kami menggoda melalui ruangan. Meski ketegangan tampak menggenggam tamu kami, aku merasa tenang menyelimuti diriku. Sebenarnya, orang-orang yang cukup nyaman hanya aku, Azar, Ravenna dan tentu saja pelayan dan penjaga.