Saya berdiri membeku di tepi hutan, jantung berdegup kencang di dada saat saya menyaksikan adegan yang terbentang di depan saya. Ivan melompat keluar dari kegelapan, kapak kembarnya berkilauan di bawah sinar bulan saat ia menyerbu kelompok penyerang. Wajahnya adalah topeng keteguhan yang garang, rambutnya bergoyang liar di belakang saat ia mengeluarkan raungan keras yang bergema melewati udara malam hutan.
Di sampingnya adalah Kiran dan saya mengenal Harald yang membawa busur dan anak panah, kedua mereka sama-sama memiliki tatapan garang di mata mereka seperti Ivan yang sudah meloncat menyerang para penyerang.