POV ARIANNE
Aku menonton suamiku yang berjalan mondar-mandir di lorong studinya, langkah kakinya bergema di ruangan yang sepi. Cahaya perapian berkelap-kelip memancarkan kehangatan, menerangi dahinya yang berkerut dan rahangnya yang mengeras. Aku bisa bilang dia marah, meski aku tidak terlalu yakin kenapa.
Maksudku anak-anak baik-baik saja! Cyril berhasil menemukan Ivan tapi pada saat dia tiba kita sudah selesai mengatasinya dan dikelilingi kabut asap berkat api Tag'arkh. Meskipun pemandangannya cukup seram, muka Yasmin penuh dengan darah yang bukan darahnya tapi Kiran hampir kena serangan jantung melihatnya dan aku, yah aku punya empat anak panah tertancap di tubuhku.
Tapi aku baik-baik saja, aku bahkan tidak merasakan sakit tapi kau kira Ivan bisa mengerti itu? Tidak sama sekali! Aku berpikir dalam hati sambil melihat dia menatap kita berempat dengan tatapan tajam dimana kita duduk di kursi.