HARI PERTAMA SEKOLAH

Sudut Pandang ARIANNE

"Ibu, bisakah kau berhenti mengacak-acak rambutku, ini terakhir kalinya aku baik-baik saja!" Caeden berseru, nada suaranya menyiratkan rasa kesal.

"Oy, jangan cemberut padaku nak!" aku memperingatkan, tak bisa menahan diri untuk meludahkan tanganku dan merapikan satu ikal rambutnya yang bandel. Dia mengerutkan wajahnya kepadaku sebagai respons.

Dengan menghela napas, aku berbalik untuk melihat Cyril yang berdiri di pojok terjauh ruangan.

Dari kejauhan, aku memperhatikan anak perempuanku, Cyril, segera memasukkan sesuatu ke dalam tasnya sebelum mengeprasnya. Rasa ingin tahuku mengalahkan, dan aku mendekat untuk melihat lebih jelas. Keterkejutanku, aku melihat itu adalah sebuah belati.

"Cyril, apa yang sedang kamu lakukan?" tanya ku, suaraku dipenuhi kekhawatiran saat mendekatinya.

Cyril menoleh kepadaku, wajahnya yang polos terpecah menjadi senyum yang manis. "Tidak ada, Ibu," dia mengklaim, berusaha mengalihkan situasi.