"Saya sudah tahu kapan dia kembali ke Sucheng, dan kamu tidak tahu? Kamu bahkan bilang kamu naksir dia dan mengaguminya. Apakah itu cara kamu mengagumi seseorang? Lalu kamu memang punya hati yang besar."
Tatapan Fu Sinian jatuh padanya dan dia menambahkan, "Memang besar sekali."
Shi Qian langsung marah dan menatapnya tajam.
Dia menarik selimut dan menutupi kepalanya sebelum terjatuh ke tempat tidur.
"Saya mengantuk. Selamat malam."
Fu Sinian berbaring menyamping di sebelah Shi Qian, lengan dia bertopang. Tangannya yang lain berada di pinggang Shi Qian.
"Qian Qian, hatimu tersegel. Belum terisi oleh siapa pun. Saya percaya hatimu itu lembut. Suatu hari nanti, pasti akan menjadi milikku."
"Tidak akan! Saya tidak akan jatuh cinta pada pria mana pun! Saya pasti tidak akan menggigit lebih dari yang bisa saya kunyah!" Shi Qian membantah lewat selimut.
"Saya punya banyak waktu ke depan." Mata Fu Sinian bersinar penuh rasa percaya diri.