Tuan tua melihat Shi Qian dari kejauhan.
Dia langsung menaruh biji-bijian di tangannya dan meninggalkan kandang ayam.
Tiba-tiba, pandangannya tertuju pada bocah kecil di samping Shi Qian.
Anak siapa ini? Kenapa dia bersama Qian Qian?
Tak perlu dikatakan, pemandangan ini benar-benar terasa seperti keluarga beranggotakan tiga orang.
Di masa depan, jika Sinian dan Qian Qian memiliki anak, suasana inilah yang akan tercipta.
Tuan tua tak bisa menahan senyum.
Dia berharap hari itu akan datang lebih cepat.
"Kakek!" Shi Qian memanggil tuan tua.
"Ya!" tuan tua langsung menjawab.
"Tuan Tuan, cepat panggil dia Kakek buyut," kata Shi Qian kepada Tuan Tuan.
Tuan Tuan langsung berlari dan memanggil dengan manis, "Kakek buyut!"
Kemudian, dia memegang tangan tuan tua dengan pertimbangan. "Kakek buyut, jalan pelan-pelan."
Suara kekanak-kanakannya bisa menghangatkan hati seseorang.
Tuan tua menunggu dan memperhatikan Tuan Tuan.