Tuan tua tak bisa menahan diri untuk tersenyum. "Andai saja Qian Qian benar-benar hamil."
Ada rasa kehilangan yang tak terbantahkan dalam kata-katanya.
"Ayah, Qian Qian masih muda. Dia masih harus mengurus studinya dan karirnya. Selama dia menantu perempuan kita, apakah dia harus khawatir tidak memiliki anak?" Wen Lan menghiburnya dengan lembut.
Tuan tua mengangguk. "Kamu benar."
"Saya melihat hubungan Sinian dan Qian Qian baru-baru ini semakin baik."
"Itu benar. Perasaan tumbuh perlahan. Selama keduanya hidup baik, itu yang terbaik."
"Jangan khawatir. Saya pikir takdir mereka sudah ditentukan."
Tuan tua dan Wen Lan sedang mengobrol di luar. Tidak lama kemudian, mereka melihat mobil Fu Sinian perlahan melaju mendekat.
"Saya pulang. Saya pulang."
Shi Qiuran duduk di kursi belakang dan melihat Tuan Tua dan Wen Lan menunggu di pintu. Dia terharu lagi.