Gelisah

```

Lalu, Tan Ming menunduk melihat ke halaman belakang. Ketika melihat sebidang besar bunga matahari, matanya berbinar-binar.

Jiang Hai dan Li Mei melihat wajah tersenyum Tan Ming dan hati mereka terisi dengan kebahagiaan.

Li Mei dengan lembut merapikan rambut putrinya yang berantakan akibat angin, ke belakang telinganya. "Untungnya, ada balkon besar di kamar tidur di kediaman lama di Kota Jingdu."

Tan Ming berpaling kepada Li Mei dan berkata dengan senyum, "Di masa lalu, kadang-kadang aku berpikir bahwa Ayah dan Ibu pasti tidak meninggalkanku dengan sengaja. Aku harusnya tersesat karena terlalu nakal. Maka dari itu, tidak peduli apa yang dikatakan Tan Si tentang aku sebagai anak yang terbuang, aku tetap yakin akan hal itu dan berusaha keras untuk melanjutkan hidup. Aku tidak menyerah pada diriku sendiri. Sekarang, aku sudah membuktikan bahwa orang benar-benar membutuhkan harapan!"