Tan Si ternyata bukan orang yang lembut. Sejak kecil ia dimanja oleh keluarganya dan terbiasa memerintah Jiang An.
Ini juga memupuk kepribadiannya yang sombong. Biasanya, demi menyenangkan Zhao Yan, ia menahan amarah dan menelan banyak kata.
Namun, kejadian hari ini telah membuatnya marah berturut-turut. Ia sudah hampir meledak. Kata-kata Zhao Yan telah benar-benar meledakkan dirinya.
"Mengapa kamu tidak setuju dengan keinginanku untuk mengurus Jiang An? Apakah kamu juga menyukainya? Mengapa kalian pria memandangi ibu anak itu?" Tan Si berteriak.
Ekspresi Zhao Yan dingin. "Saya tidak memiliki kewajiban untuk membantumu. Saya tidak ingin terlibat dalam urusan antar perempuan kalian. Lagipula, saya pikir Jiang An jauh lebih menarik darimu."
"Zhao Yan!" Tan Si berkata dengan gelisah. "Kamu sangat menyukai wanita Zou Bai. Saya pikir kamu hanya pantas mengikutinya untuk mengumpulkan sampah."