Suatu sore, Raul membawa Mineah ke pasar yang ramai, meliuk-liuk di antara kios-kios penuh warna yang berisi pernak-pernik, rempah eksotis, dan kain berwarna-warni. Dia membelikannya gelang halus yang dihiasi dengan liontin kecil. "Sebagai kenang-kenangan waktu kita bersama," katanya, senyumnya begitu tulus sehingga membuatnya terpesona.
Hari lain, mereka mengunjungi taman yang indah di luar tembok istana. Raul mengejutkannya dengan menggulung lengan bajunya dan memetik bunga liar untuknya, sikap kerajaannya sejenak berganti dengan pesona anak muda yang ceria. Niran tidak bisa menahan tawa ketika dia tanpa sengaja terjatuh ke atas pembaringan bunga, kewibawaannya sebagai pangeran pun hancur berkeping-keping.
Di saat matahari terbenam, mereka berjalan di pantai tempat mereka pertama kali berbagi permainan air yang riang. Raul tampak lebih rileks di sekelilingnya dengan berlalunya setiap hari.