Tanda trisula

"Halo?" Suara Misha terdengar dari seberang, dan Elliana, yang masih memikirkan mimpinya, kembali ke kenyataan, menatap kukunya.

"Sirene kamu akan dilepaskan. Kamu ingin mereka di mana?" Elliana bertanya, langsung pada intinya.

Misha, ratu sirene yang bereinkarnasi yang Elliana masih tidak tahu nama aslinya, mendengus keras.

"Ada apa?"

"Itu bukan jawaban atas pertanyaanku," ujar Elliana, suaranya terkendali saat dia hampir tidak bisa mengendalikan amarah yang merayapi dan mengalir di pembuluh darahnya.

"Aku tahu. Tapi itu pasti pertanyaan yang ingin ditanyakan hatiku. Aku bisa merasakan emosi yang terkendali lewat suaramu, Elliana. Kami adalah sirene. Suara kami sangat penting bagi kami, dan kami bisa menilai emosi siapa pun lewat suaranya," kata Misha.

"Itu tidak ada hubungannya denganmu atau -"

"Selama itu terkait denganmu, itu mengkhawatirkanku," ujar Misha membuat Elliana tidak bisa berkata apa-apa lagi.