Hai

Hai, Lily."

Suara perempuan yang pelan itu seolah muncul dari ketiadaan, membuat Lily hampir terlonjak. Seandainya itu bukan suara seorang perempuan, tangannya sudah pasti terulur ke semprotan lada.

Dia berbalik cepat, matanya membesar saat sebuah sosok melangkah keluar dari bayangan. Butuh sejenak untuk ia mengenali wanita tersebut, dan ketika dia melakukannya, dia menelan ludah. Secara naluriah, dia memberi hormat rendah. "Yang Mulia."

Putri tersebut mengangkat satu alis. "Saya tidak menyadari Anda mengetahui identitas saya."

"Saya tidak tahu. Tapi foto pertunangan Anda dengan Pangeran Kael telah menjadi berita utama. Saya mengenali Anda dari foto-foto itu." Dia menahan diri untuk tidak mengaku telah menghabiskan waktu lebih lama menatap pria yang berdiri di samping Isidora di dalam foto tersebut. Dan bukan pria yang hendak bertunangan dengannya. Yang di latar belakang...