Para Musuh

"Ini adalah foto terbaru dari Dokter Frost, pak."

Pria tua itu menoleh dari berkas tebalnya yang sudah lusuh. Dengan perlahan menutupnya dengan suara dentuman yang lembut, dia mendorongnya ke samping dan meraih foto-foto yang diserahkan kepadanya. Matanya memindai setiap gambar Caius Frost, sebuah senyum puas yang lambat mengambang di wajahnya. Sempurna. Akhirnya dia berhasil melacak Dokter Caius Frost yang sulit ditemui. Dan saat tatapannya tertahan pada satu foto tertentu, sebuah pikiran kedua muncul di benaknya—sebuah kerentanan yang mungkin. Bahkan lebih baik.

Itu benar; berkah sering datang berpasangan.

"Katakan padaku," dia bergumam, mencondongkan kepalanya ke arah pria yang berdiri di dekatnya, "kamu tahu dia siapa?"

Pria itu mengangguk sambil membersihkan tenggorokannya. "Dia terdaftar sebagai pengurus vila tempat dia tinggal. Jauh dari… ya, jauh dari semua orang." Dia berbicara dengan nada serius, namun pria tua itu bersandar ke belakang, minatnya terpicu.