"Jadi kamu akan tinggal di kamar tidurku atau di sini?" Dia bertanya.
Sebelum Jasmine bisa menjawab, pintu mendadak terbuka dan Xaden sudah ada di depannya dalam sekejap mata.
"Aku rasa aku bisa menjawab pertanyaan itu." Kata sang penyusup.
"Tetap di belakangku." Dia mendesak.
Tapi hanya Marie yang masuk.
"Betapa romantisnya." Kata Marie sambil mengepalkan tangannya. "Sang Alpha melindungi ibu dari anaknya."
Dia mendesah lega dan perlahan-lahan menepi.
Saat itulah Jasmine menyadari betapa cepatnya dia berdiri di hadapannya untuk mencegah hal buruk terjadi padanya.
Perutnya terasa berdebar dengan kupu-kupu.
"Lihat dirimu, baru saja dikabari bahwa kamu akan punya bayi, insting ayah sudah muncul."
Xaden tidak membalas.
Jika seperti dulu, Xaden akan menyatakan bahwa dia hanya melakukan tugasnya atau dia akan langsung menyangkal apapun dan sekarang dia hanya diam saja.
"Jangan khawatir, kamu bisa menjauh calon ayah." Kata Marie.