Hera terkejut melihat Leo duduk di sana, dengan ekspresi bingung menghiasi wajahnya.
Yang lainnya saling berpandangan penuh makna, ekspresi mereka diam-diam menyampaikan,
"Kamu tahu kan? Kami juga merasakan hal yang sama."
Hera memperhatikan pandangan penuh pengertian itu di antara yang lainnya, menyadari bahwa mereka sudah tahu Leo bisa mengendarai helikopter bahkan sebelum dia mengetahuinya.
Hera menggigit bibirnya, mengencangkan sabuk pengaman, dan mengatur headset-nya agar mereka bisa berkomunikasi tanpa terganggu oleh suara bising helikopter.
"Semua sudah siap?" tanya pilot tersebut, mengamati wajah-wajah penumpangnya. Mereka semua mengangguk sebagai respons.
"Baik, siap untuk lepas landas."
"Siap," jawab Leo, mengalihkan perhatiannya ke sakelar saat ia mulai membantu mengendalikan helikopter.
Hera tidak bisa menahan kekagumannya terhadap profil samping Leo yang tampan saat ia fokus menjadi kopilot.