___________
PERINGATAN!!!
Lebih dari [KONTEN DEWASA] di bab ini!!!
___________
"Apakah kamu baik-baik saja?" Leo bertanya lagi, suaranya penuh kekhawatiran. Ia tidak bisa menghilangkan pikiran bahwa Hera mungkin trauma akibat kejadian sebelumnya, dan sekarang tampaknya menghantui bahkan tidurnya.
Saat ia mendengar napasnya yang berat, kantuknya langsung hilang. Ia bangkit, seketika waspada, dan mencoba membangunkannya dengan lembut.
Ketika Hera akhirnya terbangun, pipinya merona, ekspresinya linglung. Saat matanya mulai fokus, semburat rasa malu melintas di wajahnya, membuat kekhawatiran Leo semakin dalam.
Tepat ketika ia hendak bertanya lagi, tangan Hera terangkat, menekan lembut di bibirnya.
Ia menundukkan kepala, menghindari tatapan Leo, membuat Leo bingung apa yang sedang dipikirkannya.
Meski dia tidak mengatakan apa-apa, dia melihat ujung telinganya memerah, detail yang membuatnya berkedip kaget. Perlahan, senyum paham merekah di wajahnya.