"Dave, apa itu semua kutukan yang kamu tahu? Kamu benar-benar perlu memperluas kosakata kamu," ujar Rafael sambil terus menusuk kaki Dave.
Tapi kali ini, rasa nyeri yang menusuk hampir memudar, dan Dave hanya menunggu momen yang tepat. Detik dia merasa tidak ada rasa sakit, ekspresi marahnya berubah menjadi senyum licik.
"Kamu mati kutu, dasar bajingan!" Dave menerjang Rafael.
Terkejut, Rafael hampir tidak sempat bereaksi. Dia terlalu fokus mengganggu Dave sehingga tidak menyadari setiap tusukan terasa lebih ringan dari sebelumnya. Sebelum dia menyadarinya, Dave sudah menindihnya, dan keduanya mulai bergulat.
Di tengah-tengah perkelahian, mata Dave berkedip ke arah sofa—dan saat itulah dia melihat Hera mengintip dari belakang sandaran, matanya yang besar dan penasaran memperhatikan mereka seperti anak kecil yang terpesona. Saat perkelahian mereka semakin sengit, percikan yang berbeda menyala di matanya, membuat Dave membeku.
Sebuah bulu kuduk berlari di tulang punggungnya.