Baru sebentar dia berpaling untuk bertukar kesopanan dengan beberapa kenalan, dan dalam waktu singkat itu, Alice sudah menghilang dari pandangannya. Sekarang, dia menemukan Alice berdiri di depan Hera, menawarkan bantuan yang disebut-sebut kepada wanita yang bahkan tidak dia kenal.
Alisnya mengerut dalam ketidakpuasan. Meskipun dia terkenal sebagai playboy, dia benci memiliki wanita diserahkan kepadanya seperti persembahan. Dia lebih menyukai kejar-menjejar—the thrill of merangkul mereka seperti seorang nelayan yang berpengalaman.
Baginya, kepuasan terletak pada menangkap mangsanya melalui usaha sendiri, menikmati mereka sampai dia bosan, dan kemudian membuang mereka demi penaklukan berikutnya. Itulah cara dia selalu bermain.
"Alice, apa yang sedang kamu bicarakan?" tanya Brother Lei, suaranya penuh ketidakpuasan saat dia melirik wanita yang Alice tunjuk.