___________
WARNING!!!
A little more than [KONTEN DEWASA] in this chapter!!!
___________
"Bukankah lebih baik jika kita semua selesai bersamaan, kan, sayang?" Luke berbisik dengan senyum nakal, matanya yang berwarna emas menyala dengan panas saat ia menjilat bagian dalam pipinya, menatapnya dengan intens. "Kamu juga akan orgasme, kan?"
Hera tidak menjawab dengan kata-kata, tetapi cara dindingnya mengencang di sekelilingnya sudah cukup sebagai jawaban. Luke mengerang, menggigit bagian dalam bibirnya saat ia membanting ke arahnya dengan urgensi yang baru.
Dia bisa merasakannya tumbuh semakin keras di dalam dirinya, setiap urat dan lekukan menekan dinding sensitifnya, membuat kepalanya berputar. Seolah-olah dia mengklaim setiap inci dari dirinya, meninggalkan jejak siapa pun yang lain di belakang.
Dengan erangan yang disinkronkan, keempat dari mereka mencapai puncaknya. Tubuh Hera kejang ketika orgasme intens lain melandanya, meninggalkannya bergoyang dalam ekstasi.