Mata Lin Yuting merah berdarah.
Saat memikirkan sang kakek yang sudah berusia lebih dari delapan puluh tahun, dan baru saja selamat dari maut di Gerbang Pintu Hantu, namun ia masih harus memikirkan urusan Keluarga Lin, bahkan sampai mengancam akan berperang dengan keluarga Li, hatinya semakin dipenuhi rasa bersalah. Ini semakin memperkuat tekadnya untuk mengorbankan diri demi menyelamatkan keluarganya.
"Kakek, saya sudah memutuskan," ujar Lin Yuting dengan tegas.
"Apa?" tanya patriark Keluarga Lin.
"Saya memutuskan untuk mengikuti saran Kakek Li," ujar Lin Yuting sambil menunduk.
"Ting'er, jangan dengarkan omong kosong orang tua itu," kepala Keluarga Lin dengan cepat melambai tangan dan berkata, "Dia hanya suka menambah bumbu pada api. Itulah mengapa dia mengusulkan hal seperti itu. Kalau anak perempuannya sendiri, saya tidak percaya dia akan melakukan tindakan yang begitu tercela."