Malam itu sejuk, angin musim gugur berhembus masuk, menggugurkan daun-daun di luar.
Ruangannya dipenuhi dengan aroma mawar dan anggrek yang bercampur.
Sejak Long Fei dan Lin Yingying menikah, Wang Xiaoya sengaja menjaga jarak darinya.
Ketika mereka berdua saling berpelukan lagi, emosi mereka terbangkitkan, masing-masing semakin penuh gairah.
Keesokan paginya saat ia terbangun, Wang Xiaoya merasa seluruh tulangnya nyeri.
Dia diam-diam membuka satu mata, melihat Long Fei yang sedang tidur nyenyak, lalu perlahan bangkit dari tempat tidur dengan hati-hati.
Di kamar mandi, dia menepuk pipinya sambil melihat cermin, bergumam, "Yang terburuk sudah terjadi. Terima saja kenyataan!"
Pada saat Long Fei bangun, Wang Xiaoya sudah menyiapkan sarapan.
Roti panggang dengan susu, telur goreng—sederhana, tetapi Wang Xiaoya membuatnya tampak luar biasa.
Dia bahkan menggoreng telur menjadi bentuk hati dan menyusunnya di piring, membuatnya terlihat sangat menggugah selera.