Tessy_Writes

LEWATI BAB TAK BERJUDUL KARENA KESALAHAN...
"Kenapa harus menikahiku jika kamu tahu akan membuangku!" Dia berteriak.
Dia menghela napas perlahan dan menghadapinya, wajahnya datar, matanya mengejutkan karena terlihat tenang.
"Karena, aku harus menyelamatkan mahkota dan takhtaku. Sekarang, biarkan aku menjalani hidupku."
"Kenapa harus aku?" Dia menutup wajah dengan tangannya.
"Kamu tahu dia adalah pasangan takdirku dan tidak ada yang bisa kulakukan tentang itu."
Dengan air mata di matanya, dia pelan-pelan bangkit dan mengangguk.
"Aku akan menandatangani kertas perceraian."
•
•
•
Nyx dilanda kesedihan, ketika Alpha Oberon, suaminya memutuskan untuk bercerai setelah ia mengklaim telah menemukan pasangan takdirnya.
Dia meninggalkan kawanan karena takut kembali kepada orang tuanya yang kasar dan kejam dan membesarkan anaknya sendirian.
Tahun bergulir cepat, dengan Luna baru yang tidak mampu menghasilkan pewaris untuk kerajaan. Seorang penemu firasat memberitahu raja bahwa dia memiliki seorang pewaris yang memiliki darah raja mengalir di dahinya.
Apa yang terjadi ketika dia menyadari anak itu adalah dari wanita yang pernah dihinanya itu? Apa yang akan dia lakukan untuk meyakinkannya kembali demi menyelamatkan takhta dan kerajaannya?

Pewaris yang hilang lama dari Alpha

Senyum jahat terukir di sudut bibirnya, "Kamu terkejut? Seharusnya tidak," dia mengangkat bahu, meletakkan tangan di dagu Nyx, "Kamu milikku sekarang."


Matanya kembali berubah menjadi merah, "Kamu bertanya itu padaku?! Aku tidak tahu!"


Alisnya mengerut, tapi Oberon sebenarnya tidak menolaknya sebagai pasangannya. Beberapa hari setelah dia menandainya, itulah saatnya dia harus meninggalkan istana.


"Ini tidak mungkin," dia menggeleng, "Aku tidak bisa.. Aku tidak akan percaya padamu!"


"Tsk, Aku tidak ingin berbohong tentang pasanganku. Maksudku secara harfiah, siapa yang hanya mengklaim serigala manapun sebagai pasangannya?" Dia melangkah mundur beberapa langkah memeriksa Nyx, "Aku akan pastikan aku mengklaimmu," Aku tidak peduli cara bagaimana aku melakukannya," senyum jahatnya berubah menjadi senyum lembut.


"Kamu tidak perlu khawatir tentang apapun, tenanglah," dia mengelus wajahnya lagi.


Upaya untuk melarikan diri