chap 4

Akhirnya pita menemukan pamannya yang .k sedang melambaikan tangan padanya ,tak menunggu lama ia berjalan menuju pamannya tadi ia pikir yang menjemputnya hanya pamannta saja tapi ternyata adik sepupunya juga ikut.

 "Apa kabar paman ?"pita langsung menyalami tangan pamanya itu dan disambut hangat oleh pamannya itu.

 "Paman baik nak,bagaimana kabar keluargamu di kampung ".sudah lama sekali pak Nicolas mengunjungi kampung halamannya yang juga satu kampung dengan keluarga pita.

"Ayah ,ibu baik paman begitupun yang lain dan ayah ibu titip salam untuk paman dan bibi ".

"Apa aku tidak di anggap disini".pita menoleh pada Daren yang sedari tadi hanya diam .

 Pita tersenyum dan menghampirinya lau mengulurkan tangannya dihadapan Daren .

 "Apa kabar ".bukannya membalas uluran tangan pita Daren malah memeluk pita dengan erat .pak Nicolas dan pita sama sama terkejut melihat perilaku Daren tersebut.

 "Sudah lama sekali kita tidak bertemu kak dan aku sangat merindukan kakak".akhirnya ia melepas pelukannya dan menatap mata pita sangat dalam .

Pita yang ditatap seperti itu memilih memalingkan wajahnya kesamping sungguh jika sudah bertemu dengan adik sepupunya yang satu ini membuat prinsipnya untuk tidak menyukai leleki runtuh begitu saja.

"Ah iya aku juga merindukan mu emm maksudku kalian semua".pita tersenyum kikuk dengan perkataannya sendiri ,Daren yang melihat pita yang salah tingkah terkekeh geli.

 "Sudah sudah nanti lagi kita lanjutkan mengobrolnya dirumah ,sekarang kita harus kembali kerumah bibimu sudah menunggu mu".pita pun menganggu mengiyakan ajakan pamanyanya itu.

"Sini kak kopernya aku masukkan kebagasi".daren mengambil koper dari tangan pita dan memasukkannya kedalam bagasi belakang mobil.

 "Bagaimana tadi perjalananmu ?apakah ada kendala ? ".kini mereka sudah mulai meninggalkan kawasan bandara Soekarno Hatta menuju ke kediaman pak Nicolas.

 "Tidak ada paman .hanya saja tadi aku agak sedikit takut saat pesawatnya sudah mulai naik keatas ".pita tersenyum malu membayangkan ketakutannya saat dipesawat tadi .

 "Tidak papa nak itu biasa saat kita baru pertama kali naik pesawat" .pamannya tersenyum dengan kepolosan pita .

 Daren hanya diam dan menatap pita dari kaca yang ada didepan tatapannya begitu dalam dan tersarat akan kerindualan yang mendalam.

 Akhirnya mereka sampai dikediaman Nicolas ,pita menganga menatap bangunan yang ada didepannya ia belum pernah melihat rumah yang sebesar ini secara langsung pekarangannya yang luas. Bahkan lebih luas daripada rumahnya yang ada dikampung.

"Ayo kak .kenapa bengong ".daren menepuk pundak pita yang hanya diam didepan pagar hitam tersebut.

"Ah iya .rumahmu besar sekali ya seperti istana ".Daren tersenyum menanggapi perkataan pita ,menurutnya rumahnya ini tidak sebesar itu.

 Lalu mereka berjalan memasuki rumah dan tetpat diruangan tamu mereka di sambut Bu Nicolas yang sedang menggendong bayi perempuan dan jangan lupakan disamping Kananya ada seorang balita laki laki yang sedang bermain Lego .

 "Kalian sudah sampai ya. Ayo duduk dulu pasti pitaelah ya ".pita tidak langsung duduk melainkan mengambil tangan bibinya itu dan menyalaminya .

"Apa kabar bibi?". Mata pita menatap bayi yang digendong bibinya lalu ia menoel pipi adik sepupu kecilnya itu .

"Kami baik nak.bagaimana perjalananmu tadi".kemudian mereka duduk disofa yang ada di ruang tamu tersebut.

"Ya begitulah bibi menyenangkan sekaligus menegangkan ".saat mereka asyik mengobrol,seorang wanita paruh baya datang dari dapur sambil membawa minuman dan lengkap dengan cemilannya juga.

"Terimakasih bi " .

"Sama sama nyonya ".

 Mereka mulai menikmati teh yang disuguhkan ART mereka tadi ,pita tidak melepas pandangannya dari baby Chika yang ada digendongan bibinya itu pipinya yang gembul seperti mandu ,wajahnya yang masih kemerahan seperti memaki blush-on rasanya pita ingin sekali menggigit nya ditambah baby Chika yang juga terus saja menatap nya dan selalu tertawa padanya .

 "Pita nanti kamarmu ada diatas ya bersebelahan dengan kamar Daren ".omongan pamanya mengalihkan pandangannya dari baby Chika.

"Oh iya paman".

"Nanti Daren akan mengantarmu .kalo begitu paman mandi duluan ya soalnya paman masih ada kerjaan malam ini".lalu pak Nicolas bangkit dari duduknya dan berjalan keatas menuju kamarnya.

"Pita ,jika ada apa apa katakan saja ya ,jangan sungkan sungkan anggap rumah sendiri".

"Baik bibi ".

"Baiklah sekarang kalaina juga mandilah ,setelah itu kita makan malam bibi juga harus kekamar menyiapkan pakaian pamanmu .oh iya Daren antar kakakmu kekamarnya ".

"Baik Bibi ".

"Iya ma".

Setelah itu Bu Nicolas bangkit dari kursinya dan berjalan keatas menyusul suaminya kekamar .

"Ayo kakak aku antar kekamarmu".Daren menyeret koper pita keatas pita mengekorinya dari belakang.

 Mereka sampai ke sebuah pintu coklat ,lalu Daren membuka pintu dan menghidupkan lampunya dan terlihat lah kamar yang begitu rapi dan wangi .

"Ini kamar kakak . memang agak sedikit sempit ,tidak apa apa kan ".

"Apa yang kau katakan ini bahkan lebih dari luas inimah tiga kali lipat dari kamarku".perkataan pita membuat Daren terkekeh kecil 

"Baiklah mari aku ajari cara menggunakan peralatan dikamar mandi ".Daren menarik tangan pita menuju kamar mandi yang ada didalam kamar tersebut .

"Yang pertama ini namanya shower ini digunakan untuk mandi nanti kakak tinggal tekan tombol yang ini dan.... byurrr".

"Daren apa yang yang kau lakukan".Daren langsung mematikan tombol yang ditekannnya tadi ia tertawa kecil melihat baju pita sedikit basah karena ia tepat berada di bawah shower.

"Lagian kakak nagapain disitu kan jadi kena siram".

"Ya mana aku tau Jika diatas ada keran air".Daren tertawa mendengar jawaban polos pita .

"Kenapa kamu tertawa ,tidak ada yang lucu disini ".pita mempautkan bibirnya sambil menepuk nepuk bajunya yang basah .

"Kakakku sayang ini namanya shower bukan keran .okee".Daren mencubit gemes pipi pita yang membuat pipi pita merah merona karena malu.

"Sudah sudah ayo kita lanjutkan , sebentar lagi kita akan makan malam " .sama halnya dengan pita ,Daren juga menjadi malu dengan perbuatannya sendiri ,lalu ia kembali menjelaskan satu persatu peralatan yang ada dikamar mandi dengan telaten.

 "Oke sekarang kakak sudah tau semua kan".pita hanya mengangguk sebagai jawaban untuk pertanyaan Daren .

"Sekarang keluarlah ,aku akan mandi kau juga harus mandi ,bibi dan paman pasti sudah menunggu ".pita mendorong bahu Daren keluar dari kamar mandi.

"Bagaimana kalo kita mandi bersama ?".mendengar perkataan Daren mata pita langsung melotot .

"Ahahaha aku hanya becanda Kakak sayang .a aku akan pergi mandi dulu".Daren berlari secepat mungkin sebelum singa betina mengeluarkan amukannya .

 Pita langsung menutup pintu setelah Daren keluar tepat saat ia menutup pintu pita langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya dan menggeleng geleng kan kepalanya .

"Dasar buaya darat ".

 Pita lalu menyadarkan dirinya dari salah tingkahnya ,ia harus segera mandi jangan sampai paman dan bibinya menunggunya.