Ketika Zeri dan Budi sedang berdebat soal ancaman anomaly beast alpha, seseorang dengan tertatih-tatih berjalan mendekati mereka, "aku lebih setuju pendapat budi, walaupun ini agak berbahaya, tapi kita bisa menganalisa kelemahan anomali beast alpha itu,"
Semua orang yang berada disitu lalu menoleh, "dangdut kau masih hidup, kupikir kau sudah mati," terihat dandut memilik luka seperti retakan,"
"bukan aku aja, koplo juga masih hiduo, cuma dia butuh lebih lama regenerasi," ucap dangdut lalu melihat 2 orang yang asing, "jadi siapa mereka,"
Ice box dengan banga memperkenalkan dirinya, "salam kenal aku dari pasukan anomaly china, dan ini roh yang mengikat kontrak denganku, namanya zero,"
"jadi gimana kita kesana?," budi lalu menjawab, "bagaimana kalo kita kesana pakai pesawat saja,"
Zeri lalu nenangapi jawaban budi, "jangan lah, itu transportasi kita satu satunya, dan juga kau dengarkan tadi pesawat yang membawa mereka aja bisa dijatuhkan dengan mudah,"
Ice box lalu menyelak mereka, "sebenernya itu bukan kendaran satu-satunya," Ice box lalu memperlihatkan 3 mobil yang di angkut oleh squad Ice box.
"tapi kalo kita pakai mobil waktu yang dimakan akan lama, keburu ditelen dulu mereka,"
Ice box lalu menatap mengarah ke zero, "ice apapun ide yang kau pikirkan, itu akan membunuh kita semua,"
Dangdut lalu memberikan sebuah ide, "bagaimana kalau kugunakan AMT punyaku untuk memberikan jalan pintas,"
"emang kau cukup kuat untuk seperti itu," ucap mereka yang meragukan dangdut, "tenang saja aku cukup mahir kok,"
Budi yang mendengarkan itu lalu menyuruh semuanya untuk bersiap, "Siapkan jiwa dan raga kalian, kita akan berhadapan dengan musuh yang mengerikan, aku harap merka baik baik saja,"
Sementara itu di tempat kelompoknya Rion, Rea mengeluarkan sedikit kepalanya untuk melihat 5 anomaly beast alpha, "gimana penampillan mereka rea,”
"mereka mengerikan dan juga aneh, dari sekali lihat saja semua orang juga pasti tau mahluk itu bukan berasal dari bumi,"
Zeyu ikut juga mengeluarkan kepalanya, "hmmm, bentuk mereka janggal banget yah,"
"Hmm ada apa zey,"
"badan mereka besar tapi pergerakan mereka seperti pergerakan hewan yang memiliki ukuran sama kayak kita, dan juga organ dan tulang mereka kenapa enggak hancur, ini benar benar aneh," ucap zeyu dengan kebingungan.
"kenapa sih kalian selalu membicarakan hal seperti itu, langsung aja ke bagaimana bentuknya aja napa,"
"yaudah sekarang tinggal elu lasa yang ngintip,", Lasa lalu mundur pelan pelan dengan perasaan takut dan gelisah.
"hueh dasar penakut,"
Zeyu lalu mulai memberi tau bentuknya, "anomaly alpha yang pertama bentuknya mirip dengan bangau, namun di lehernya ada banyak manusia-," Zeyu lalu melakukan pose tercekek.
"yang kedua mirip seperti gorila namun memiliki perbedaan di bentuk tangan dan kelapa,"
"yang ketiga mirip seperti paus namun memiliki pergabungan antara jerapah dan pari,"
"yang keempat seperti kelabang yang di satukan dengan tubuh seranga yang lain,"
"yang terakhir angsa yang memiliki 8 sayap kelalawar dan mereka semua memiliki mahkota emas di kepalanya,"
"sungguh monster yang mengerikan sekali,"
Lasa lalu membalas "sepertinya tidak akan ada yang bisa menyelamatkan kita,"
Setelah semua percakapan yang membuat putus asa itu, mereka semua tertidur dengan perasaan tidak tenang dan sebuah pertanyaaan, apakah mereka akan selamat?.
Di suatu saat Ketika Rion terbangun karena ingin buang air kecil, terlihat sebuah suar berwarna merah, setelah itu terdengar suara koplo mengunakan megaphone, “WOOYY MONSTER SIALAAAAN, DISINI!!,”.
Seketika semua monster menargetkan koplo, koplo lalu menancap gas, sementara itu mobil yang lain mendekat, terlihat pak budi keluar lalu mengevakuasi Rion dan kelompoknya.
Di saat para anomly alpha mengejar mobil koplo, mobil lain berusaha untuk mennjatuhkan bongkahan normalite mengunakan hulu ledak roket, dan akhirnya bongkahan normalite di punggung terjatuh.
Di markas tiba tiba terdeteksi energi anomaly kuat, para staf di markas akhirnya mengetahui tempat anomaly alpha, dan mengetahui alasan kenapa beberapa agen mereka kesana.
"halo, halo, sebenernya ada apa yang terjadi?, kok tiba tiba ada mahluk anomaly alpha,", budi lalu membalas dengan kesal, "sabar lahh, kami lagi dikejar ama monster anomaly alpha,"
Zeri lalu mengambil alih percakapan, "oiyy ikan asin, apakah kalian ada ide untuk membuat kita selamat disini?,"
"ehh tidak, tidak ada,", setelah mendengar itu Zeri mulai menarik nafas, "YA KALO GITU DIEMM," ucap Zeri dengan sangat marah.
Setelah menutup telfon dengan marah marah, Zeri lalu begumam "bisa bisanya nelfon di situasi tegang seperti ini,"
mobil lalu berjalan di jembatan batu, dibelakang terlihat monster anomaly alpha menghancurkan jembatan, "monster itu menghancurkan jembatannya, apakah kita bisa sampai dengan selamat" ucap lasa menoleh kebelakang.
"gimana nih ri, apakah rencana kita bisa berhasil?", Zeri yang mendengar itu lalu membalas dengan perkataaan yang sedikit ragu, "yah harusnya sih bisa, soalnya para monster itu hidup membutuhkan energi anomaly, kau sendiri lihat kan kulit para monster itu terkelupas bahkan sampai memperlihatkan daging, apakah kau pikir orang orang baru itu yang melakukannya?,"
Budi lalu melihat kebelakang dan berpikir sejenak, "bener juga perkataaanmu, jadi setelah itu apalagi rencanamu,"
"aku akan menggunakan tatanan normalite yang sudah kita tanam, yah setidaknya monster itu pasti akan pergi kalo begitu,", ucap Zeri dengan bangga.
Akhirnya mobil selamat sampai dan jembatan itupun hancur, Zeri lalu mengunakan megaphone "sebentar lagi kita akan sampai ke tatanan normalite, setelah masuk kita akan-," tiba tiba sebuah laser melesat dan menghancurkan beberapa kristal normaly besar.
Zeri kemudian mulai berkeringat ketika melihat kecepatan 5 monster itu justru bertambah ketika ada di tatanan normalite, semuanya kemudian mulai panik melihat itu.
Terlihat walaupun kulit mulai mengelupas para monster itu tetap melaju, disaat semua sedang histeris dan pasrah, tiba tiba Agus dengan sayap palsu terbang dan membawa para monster itu bersamanya, semua orang yang melihatnya mulai menitikan air mata dan bahkan ada yang ingin membantu.
"pak agus, jangan lakuin itu,"ucap budi sambil ingin membantu, namun Zeri menahan pergerakannya, "apaaan makusdmu ri, elu tega yah ngorbanin orang tua kayak gitu,"
"bukan makusdku gitu di, cuma aku enggak mau ada korban lagi," Rion kemudian dengan lirih sambil mulai menitikan air mata memberikan sebua surat, "nih, tadi waktu aku dah masuk ke mobil, dia memberikan ini sambil berkata minta maaf,".