SPLASH!
Nathaniel terengah-engah mencari udara saat seember cairan tumpah ke atasnya. Matanya terbelalak, mulutnya menganga. Tetapi ketika dia mengambil napas, dia segera menutup mulutnya, menyadari cairan itu bukan hanya air.
Itu adalah bensin.
Jantungnya berdegup kencang saat realitas situasinya mulai tenggelam. Dia secara naluriah duduk, hanya untuk menemukan kakinya terikat bersama, dan tangannya diikat di belakang punggung. Dia juga tidak berada di apartemennya yang kotor, tetapi di ruang tamu yang luas dan berkilau.
"Selamat malam."
Pikiran panik Nathaniel berhenti mendadak saat mendengar suara dalam seorang pria. Matanya yang gemetar dan lebar beralih ke sumber suara, dan napasnya tercekat saat matanya bertemu dengan Zoren.